Rabu, 23 Juli 2014

TEKNOLOGI MEDIA PEMBELAJARAN

MEDIA TIGA DIMENSI
Nurul Anissa 2-A; Herry Hermawan, (2008), Media Pembelajaran Sekolah Dasar, Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia; Budi Wahyono dan Setya Nurachmandani, (2008), Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD/MI kelas IV, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pedidikan Nasional; Dosen : Resyi A. Gani



1.1  Latar Belakang
Proses pembelajaran dengan menggunakan bantuan alat peraga tidak selamanya dapat membuahkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan tidak tertutup kemungkinan digunakannya alat peraga justru bukannya membantu memperjelas konsep, akan tetapi sebaliknya misalnya membuat siswa menjadi bingung.
Dalam memilih alat peraga secara tepat terdapat lima hal yang harus di perhatikan oleh guru yakni:tujuan, materi pelajaran, strategi belajar mengajar, kondisi dan siswa yang belajar serta perlu waspada, sehingga tidak memakai media mengajar yang tidak begitu kecil, sehingga anak sulit melihat dan menjadi ribut. Serta gambar yang terlalu asing pada perasaan anak, umpanya gambar tertentu dari luar negeri yang kurang cocok di Indonesia. Perasaan aneh atau lucu tidak menguntungkan dalam proses belajar mengajar ini. Karena itu guru sebaiknya memakai alat peraga yang tepat dan bermutu sebagai alat Bantu mengajar. Supaya sumber belajar dapat mempengaruhi proses belajar dengan efektif dan efisien, dan juga dapat terjadi komunikasi dua arah.
1.2  Tujuan
a.       Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan media tiga dimensi.
b.      Untuk mengetahui manfaat menggunakan media tiga dimensi dalam pembelajaran.
1.3  Rumusan Masalah
a.       Apakah yang dimaksud dengan media tiga dimensi ?
b.      Apa sajakah manfaat dalam penggunaan media tiga dimensi dalam pembelajaran ?
1.4  Pengertian Media Tiga Dimensi
Media tiga dimensi dalam hal ini terdiri atas media realia dan media model.
Media realia merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman secara langsung kepada para siswa (direct experience). Media realia merupakan media model dan objek nyata dari suatu benda, contohnya seperti mata uang antar negara, tumbuhan, binatang dan sebagainya.
Media model adalah media tiga dimensi yang sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Media model ini merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek yang terlalu besar dan sebgainya. Model terdiri atas beberapa jenis, yaitu model padat (solid model), model penampang (cutaway model), model susun (build-up model), model kerja (working model), mock-up dan diaroma. masing-masing jenis model mungkin ukurannya persis sama, mungkin juga lebih kecil atau lebih besar dari ukuran sesungguhnya.
1.5  Manfaat Media Tiga Dimensi
Media tiga dimensi memiliki beberapa manfaat baik itu dalam media realia maupun media model.
Untuk media realia, dalam menggunakan benda nyata dalam proses pembelajaran merupakan hal yang sangat dianjurkan, sebab siswa akan lebih memahami materi yang diajarkan karena dapat melihat langsung objek yang sedang dipelajarinya. Selain itu, peggunaan benda atau objek nyata ini bisa dilakukan melalui kegiatan pameran kelas atau sekolah.
Sedangkan manfaat media model adalah sebagai tiruan dari beberapa objek nyata yang harus memakai model. Misalnya seperti objek yang terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu kecil, objek yang terlalu mahal, objek yang jarang ditemukan, objek yang terlalu rumit untuk dibawa keruang kelas dan sulit dipelajari siswa wujud aslinya.
1.6  Contoh Pengaplikasian Media Tiga dimensi (media realia dan media model) dalam Pembelajran SD.
a.       Media Realia dalam materi IPA kelas 4 semester 1 tentang “Perubahan Wujud Benda”
Materi :
1)      Mencair (Melebur)
Pernahkah kamu minum sirup atau es teh ? Coba perhatikan baik-baik! Mengapa es dalam sirup lama kelamaan berubah menjadi air ? Pernahkah kamu memasak dengan menggunakan mentega? Mengapa mentega berubah menjadi cair  saat berada dipernggorengan yang panas?
Es dan mentega berubah wujud dari padat menjadi cair karena adanya kenaikan suhu(panas). Peristiwa perubahan zat padat menjadi zat cair dinamakan mencair atau melebur.


2)      Membeku
Perubahan wujud benda cair menjadi padat disebut membeku. Es adalah wujud air dalam bentuk padat.  Air dapat membeku jika mengalami penurunan suhu yang sangat dingin. Puncak gunung yang tinggi selalu diselimuti oleh salju. Salju tersebut adalah uap air yang membeku. Apakah nama alat rumah tangga yang dapat mengubah air menjadi es ? Dapatkah kamu membuat es?


3)      Menguap
Pernahkah kamu merebus air di cerek(ketel)? Jika pernah, bagaimanakah jika air dalam cerek tersebut dipanaskan terus-menerus? Air dalam cerek lama-kelamaan akan habis. Kemanakah uap air panas yang keluar dari mulut cerek? Uap air yang keluar dari cerek tersebut berada di udara, hanya saja mata kita tidak mamapu untuk melihat titik-titik uap air yang berada diudara.
Perubahan zat cair menjadi gas disebut penguapan. Penguapan terjadi jika ada kenaikan suhu yang besar. Ada 4 cara mempercepat terjadinya penguapan, yaitu memanaskan, memperluas permukaan, meniupkan udara diatas permukaan, dan menguragi tekanan diatas permukaan.


4)      Mengembun
Mengembun adalah perubahan wujud gas menjadi air. Jadi, mengembun merupakan kebalikan dari menguap. Pada waktu gas mengembun, gas melepaskan kalor. Pernahkah kamu membuat minuman dingin seperti es teh atau es jeruk? Bila kamu amati, bagian luar tempat kamu membuat es teh atau es jeruk menjadi basah. Mengapa ? Karena uap air dalam udara yang menyentuh gelas mengembun. hal ini disebabkan suhu gelas lebih rendah daripada suhu usp air disekitar gelas.
         
5)      Menyublim
Menyublim adalah peristiwa perubahan zat padat menjadi gas atau sebaliknya. Untuk membedakannya, kamu bisa menggunakan istilah melenyap dan mengkristal. Melenyap adalah peristiwa perubahan wujud padat menjadi gas. Mengkristal adalah perubahan wujud gas menjadi padat. Contoh melenyap dan mengkristal adalah kapur barus ataupun kamfer.

b.      Media Model dalam materi IPA kelas 4 Semester 2 tentang “Kenampakan Bulan”
Materi :
Saat langit cerah dimalam hari (tidak hujan dan tidak berawan), ada benda langit yang tampak terang tetapi tidak seterang matahari. benda langit tersebut adalah bulan. Pernahkah kamu meihat bulan purnama? Sebenarnya bulan tidak memancarkan cahaya sendiri, bulan hanya memantulkan sebagian cahaya matahari yang diterimanaya. Coba perhatikan bentuk bulan selama sebulan! Apakah bentuk bulan berbeda-beda selama sebulan. Dilihat dari bumi, bulan selalu berubah-ubah, bergantung pada kedudukan bulan ketika mengelilingi bumi.
1)      Bulan terletak diantara ,atahari dan bumi. Akibatnya, permukaan bulan yang mendapat sinar matahari membelakangi bumi. Sehingga kita tidak dapat melihat bulan. Kedudukan ini disebut bulan baru atau bulan muda.
2)      Separuh bagian bulan yang menghadap bumi kira-kira  hanya seperempat yang terkena sinar matahari. Akibatnya, kita melihat bulan sabit.
3)      Bulan bergeser hingga kedudukannya terhadap matahari dan bumi membentuk sudut 90o. Dari separuh bagian bulan yang menghadap bumi, hanya seperempat  bagian bulan yang terkena sinar matahari. Sehingga bentuk bulan yang terlihat adalah setengah lingkaran. Kedudukan ini disebut bulan separuh.
4)      Dari separuh bagian bulan yang menghadap bumi kira-kira tiga perempatnya terkena sinar matahari. Akibatnya, kita melihat bulan cembung.
5)      Separuh permukaan bulan memantulkan cahaya matahari ke bumi. Akibatnya, kita melihat bulan purnama yang terjadi pada hari ke-14 atau ke-15setiap bilan dari tahun komariah.
Bulan sebenarnya tidak mengalami perubahan bentuk. Bentuk bulan tetap bulat. Bulan tampak berubah bentuk karena bulan mengelilingi bumi. Akibatnya, bagian bulan yang memperoleh cahaya matahari menjadi berubah-ubah pula. Karena kamu hanya dapat melihat bagian bulan yang terkena cahaya matahari, maka bentuk bulan sealu berubah-ubah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar