MEDIA TIGA DIMENSI
Nurul Anissa 2-A; Herry Hermawan, (2008), Media Pembelajaran Sekolah Dasar, Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia; Budi Wahyono dan Setya Nurachmandani, (2008), Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD/MI kelas IV, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pedidikan Nasional; Dosen : Resyi A. Gani
1.1 Latar
Belakang
Proses pembelajaran dengan
menggunakan bantuan alat peraga tidak selamanya dapat membuahkan hasil yang
sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan tidak tertutup kemungkinan digunakannya
alat peraga justru bukannya membantu memperjelas konsep, akan tetapi sebaliknya
misalnya membuat siswa menjadi bingung.
Dalam memilih alat peraga secara tepat terdapat
lima hal yang harus di perhatikan oleh guru yakni:tujuan, materi pelajaran,
strategi belajar mengajar, kondisi dan siswa yang belajar serta perlu waspada,
sehingga tidak memakai media mengajar yang tidak begitu kecil, sehingga anak
sulit melihat dan menjadi ribut. Serta gambar yang terlalu asing pada perasaan
anak, umpanya gambar tertentu dari luar negeri yang kurang cocok di Indonesia.
Perasaan aneh atau lucu tidak menguntungkan dalam proses belajar mengajar ini.
Karena itu guru sebaiknya memakai alat peraga yang tepat dan bermutu sebagai
alat Bantu mengajar. Supaya sumber belajar dapat mempengaruhi
proses belajar dengan efektif dan efisien, dan juga dapat terjadi komunikasi
dua arah.
1.2 Tujuan
a. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan media tiga dimensi.
b. Untuk
mengetahui manfaat menggunakan media tiga dimensi dalam pembelajaran.
1.3 Rumusan
Masalah
a. Apakah
yang dimaksud dengan media tiga dimensi ?
b. Apa
sajakah manfaat dalam penggunaan media tiga dimensi dalam pembelajaran ?
1.4 Pengertian
Media Tiga Dimensi
Media
tiga dimensi dalam hal ini terdiri atas media realia dan media model.
Media
realia merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan
pengalaman secara langsung kepada para siswa (direct experience). Media realia
merupakan media model dan objek nyata dari suatu benda, contohnya seperti mata
uang antar negara, tumbuhan, binatang dan sebagainya.
Media
model adalah media tiga dimensi yang sering digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Media model ini merupakan tiruan dari beberapa objek nyata,
seperti objek yang terlalu besar dan sebgainya. Model terdiri atas beberapa
jenis, yaitu model padat (solid model), model penampang (cutaway model), model
susun (build-up model), model kerja (working model), mock-up dan diaroma.
masing-masing jenis model mungkin ukurannya persis sama, mungkin juga lebih
kecil atau lebih besar dari ukuran sesungguhnya.
1.5 Manfaat
Media Tiga Dimensi
Media
tiga dimensi memiliki beberapa manfaat baik itu dalam media realia maupun media
model.
Untuk
media realia, dalam menggunakan benda nyata dalam proses pembelajaran merupakan
hal yang sangat dianjurkan, sebab siswa akan lebih memahami materi yang
diajarkan karena dapat melihat langsung objek yang sedang dipelajarinya. Selain
itu, peggunaan benda atau objek nyata ini bisa dilakukan melalui kegiatan
pameran kelas atau sekolah.
Sedangkan
manfaat media model adalah sebagai tiruan dari beberapa objek nyata yang harus
memakai model. Misalnya seperti objek yang terlalu besar, objek yang terlalu
jauh, objek yang terlalu kecil, objek yang terlalu mahal, objek yang jarang
ditemukan, objek yang terlalu rumit untuk dibawa keruang kelas dan sulit
dipelajari siswa wujud aslinya.
1.6 Contoh
Pengaplikasian Media Tiga dimensi (media realia dan media model) dalam
Pembelajran SD.
a. Media
Realia dalam materi IPA kelas 4 semester 1 tentang “Perubahan Wujud Benda”
Materi
:
1) Mencair
(Melebur)
Pernahkah
kamu minum sirup atau es teh ? Coba perhatikan baik-baik! Mengapa es dalam
sirup lama kelamaan berubah menjadi air ? Pernahkah kamu memasak dengan
menggunakan mentega? Mengapa mentega berubah menjadi cair saat berada dipernggorengan yang panas?
Es
dan mentega berubah wujud dari padat menjadi cair karena adanya kenaikan
suhu(panas). Peristiwa perubahan zat padat menjadi zat cair dinamakan mencair
atau melebur.
2) Membeku
Perubahan wujud benda
cair menjadi padat disebut membeku. Es adalah wujud air dalam bentuk
padat. Air dapat membeku jika mengalami penurunan
suhu yang sangat dingin. Puncak gunung yang tinggi selalu diselimuti oleh
salju. Salju tersebut adalah uap air yang membeku. Apakah nama alat rumah
tangga yang dapat mengubah air menjadi es ? Dapatkah kamu membuat es?
3) Menguap
Pernahkah kamu merebus
air di cerek(ketel)? Jika pernah, bagaimanakah jika air dalam cerek tersebut
dipanaskan terus-menerus? Air dalam cerek lama-kelamaan akan habis. Kemanakah
uap air panas yang keluar dari mulut cerek? Uap air yang keluar dari cerek
tersebut berada di udara, hanya saja mata kita tidak mamapu untuk melihat
titik-titik uap air yang berada diudara.
Perubahan zat cair
menjadi gas disebut penguapan. Penguapan terjadi jika ada kenaikan suhu yang
besar. Ada 4 cara mempercepat terjadinya penguapan, yaitu memanaskan,
memperluas permukaan, meniupkan udara diatas permukaan, dan menguragi tekanan
diatas permukaan.
4) Mengembun
Mengembun
adalah perubahan wujud gas menjadi air. Jadi, mengembun merupakan kebalikan
dari menguap. Pada waktu gas mengembun, gas melepaskan kalor. Pernahkah kamu
membuat minuman dingin seperti es teh atau es jeruk? Bila kamu amati, bagian
luar tempat kamu membuat es teh atau es jeruk menjadi basah. Mengapa ? Karena
uap air dalam udara yang menyentuh gelas mengembun. hal ini disebabkan suhu gelas
lebih rendah daripada suhu usp air disekitar gelas.
5) Menyublim
Menyublim adalah
peristiwa perubahan zat padat menjadi gas atau sebaliknya. Untuk membedakannya,
kamu bisa menggunakan istilah melenyap dan mengkristal. Melenyap adalah
peristiwa perubahan wujud padat menjadi gas. Mengkristal adalah perubahan wujud
gas menjadi padat. Contoh melenyap dan mengkristal adalah kapur barus ataupun
kamfer.
b. Media
Model dalam materi IPA kelas 4 Semester 2 tentang “Kenampakan Bulan”
Materi
:
Saat
langit cerah dimalam hari (tidak hujan dan tidak berawan), ada benda langit
yang tampak terang tetapi tidak seterang matahari. benda langit tersebut adalah
bulan. Pernahkah kamu meihat bulan purnama? Sebenarnya bulan tidak memancarkan
cahaya sendiri, bulan hanya memantulkan sebagian cahaya matahari yang
diterimanaya. Coba perhatikan bentuk bulan selama sebulan! Apakah bentuk bulan
berbeda-beda selama sebulan. Dilihat dari bumi, bulan selalu berubah-ubah,
bergantung pada kedudukan bulan ketika mengelilingi bumi.
1) Bulan
terletak diantara ,atahari dan bumi. Akibatnya, permukaan bulan yang mendapat
sinar matahari membelakangi bumi. Sehingga kita tidak dapat melihat bulan.
Kedudukan ini disebut bulan baru atau bulan muda.
2) Separuh
bagian bulan yang menghadap bumi kira-kira
hanya seperempat yang terkena sinar matahari. Akibatnya, kita melihat
bulan sabit.
3) Bulan
bergeser hingga kedudukannya terhadap matahari dan bumi membentuk sudut 90o.
Dari separuh bagian bulan yang menghadap bumi, hanya seperempat bagian bulan yang terkena sinar matahari.
Sehingga bentuk bulan yang terlihat adalah setengah lingkaran. Kedudukan ini
disebut bulan separuh.
4) Dari
separuh bagian bulan yang menghadap bumi kira-kira tiga perempatnya terkena
sinar matahari. Akibatnya, kita melihat bulan cembung.
5) Separuh
permukaan bulan memantulkan cahaya matahari ke bumi. Akibatnya, kita melihat bulan
purnama yang terjadi pada hari ke-14 atau ke-15setiap bilan dari tahun
komariah.
Bulan
sebenarnya tidak mengalami perubahan bentuk. Bentuk bulan tetap bulat. Bulan
tampak berubah bentuk karena bulan mengelilingi bumi. Akibatnya, bagian bulan
yang memperoleh cahaya matahari menjadi berubah-ubah pula. Karena kamu hanya
dapat melihat bagian bulan yang terkena cahaya matahari, maka bentuk bulan
sealu berubah-ubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar